Kemendagri Mendorong Implementasi Perpres 72 Tahun 2021 Melalui 8 Aksi Konvergensi
ACEH, PULBAKET – Dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan penurunan stunting sebesar 14% pada tahun 2024, Kemendagri melalui Ditjen Bina Pembangunan Daerah melaksanakan lokakarya 8 (delapan) aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di daerah yang dilaksanakan pada tanggal 12 s.d. 14 Oktober 2022 di Hotel Kyriad Muraya Aceh.
Lokakarya ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi Pemerintah Daerah terkait pelaksanaan 8 aksi konvergensi dan mendapatkan masukan dari Pemerintah Daerah terhadap mekanisme Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi dan penyusunan Pedoman Pemberian Penghargaan/Apresiasi kepada Pemerintah Daerah atas Penyelenggaraan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting.
Lokakarya di laksanakan secara hybrid (luring dan daring) yang di hadiri Sekretaris Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Sri Purwaningsih, SH, MAP, PJ. Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan perwakilan pejabat dari Kementerian/Lembaga terkait, Kepala Bappeda, Kepala OPD terkait di 34 Provinsi dan Kabupaten/Kota di 12 Provinsi prioritas percepatan penurunan stunting serta Tim Tenaga Ahli stunting tingkat pusat dan regional.
Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jemderal Bina Pembangunan Daerah yang di wakili oleh Sekretaris Dit jen Bina Pembangunan Daerah Ibu Sri Purwaningsih yang kerap di sapa Nining menyampaikan beberapa poin penting yang telah Kemendagri tindaklanjuti sebagai bentuk komitmen mengawal percepatan penurunan stunting.
Yaitu Kemendagri telah menerbitkan beberapa dukungan kebijakan agar upaya percepatan penurunan stunting di daerah dapat berjalan optimal di antaranya, yang terakhir telah di terbitkan surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/4890/SJ tentang percepatan penurunan stunting di daerah, yang memuat arahan tentang:
1). Penguatan perencanaan dan anggaran;
2). Optimalisasi pengelolaan sistem e-PPGBM dan ELSIMIL;
3). Peningkatan kapasitas, koordinasi dan kinerja TPPS serta TPK;
4). Penyampaian laporan rutin TPPS per-semester.
Selain itu, Kemendagri juga mendukung percepatan penurunan stunting sesuai arahan Perpres 72/2021 melalui Pemetaaan 95 kode nomenklatur khusus kegiatan yang mendukung penurunan stunting dengan merujuk Permendagri 90 tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan dan Pembangunan dan Keuangan Daerah yang telah di mutakhirkan pada tahun 2021.
Dari hasil pemetaan ini daerah akan dengan mudah menandai (tagging) setiap kode belanja yang terkait dengan penurunan stunting.
Hal ini karena ada amanat Perpres 72/2021. Untuk memastikan terlaksananya pengintegrasian program dan kegiatan, terkait penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran. Di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan desa, serta di harapkan adanya peningkatan alokasi anggaran daerah untuk penurunan stunting setiap tahun.
“Selanjutnya Kemendagri telah menyesuaikan Juknis Pelaksanaan 8 (Delapan) Aksi Konvergensi. Dengan merujuk pada lampiran A (Cakupan Esensial) dan lampiran B (Cakupan Supply) yang terdapat pada Perpres 72/2021,” tutur Nining.
Pada kesempatan tersebut Nining juga menyampaikan beberapa hal yang perlu di tindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah, di antaranya:
1) Juknis 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Daerah. Yang saat ini telah di susun agar di pelajari dan di jadikan panduan oleh pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota;
2) Setiap provinsi dan kabupaten/kota mulai tahun 2022 ini harus melaksanakan 8 Aksi Konvergensi secara penuh sebagai implementasi atas kebijakan Perpres 72/2021;
3) Revisi Juknis Penilaian Kinerja bagi kabupaten/kota atas pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi. Yang saat ini sedang di susun karena menyesuaikan kebijakan dalam Perpres 72/2021. Agar juga memperhatikan hasil reviu atas pelaksanaan Penilaian Kinerja sebelumnya;
4) Panduan atas sistem penghargaan bagi daerah dalam percepatan penurunan stunting. Yang juga merupakan tanggungawab Kemendagri yang tertuang dalam Perpres 72/2021 agar segera di susun dengan melibatkan Kementerian/Lembaga terkait.
Sumber : Press Rilis Direktorat Jenderal Bangda kemendagri
Kontributor : Gus Sigit.
Berita Lain : Ditjen Bina Bangda Kemendagri Rakor Kerja Sama Proyek Badan Usaha
Kemendagri Mendorong Implementasi Perpres / PULBAKET
Tags: Dijen Bangda Kemendagri
-
Musnahkan Narkotika , Wakapolda Riau : 243 Kg Sabu dan 405.527 Ekstasi
-
BPN Batalkan Pengukuran Tanah di Jorong Koto Malintang Nagari Koto Tangah
-
Flashmob Serentak, PKS Kabupaten Bogor Sosialisasi Bendera dan Tolak BBM
-
PTPN Luncurkan Institut Teknologi Sawit Indonesia
-
Kapolres Kediri: Gelar Operasi Sikat Semeru 2022 berhasil Ungkap 16 kasus
-
Sertu Suwarno dan Koptu Resbiyanto Gelar Komsos di Wilayah Binaan